
Dalam rangka Memperingati World Cancer Day (WCD) 2023 yang jatuh pada tanggal 04 Februari, 2023 mendatang, IDI Cabang Pekanbaru akan menggelar Kids Festival serta Talk Show di Mall Ciputra Seraya Pekanbaru.
Ketua Panitia Festival Work Cancer Day, dr. Novita Anggraeni, SpAn, KIC, MKes mengatakan, acara ini digelar untuk mendukung para survivor cancer agar tetap semangat dalam berjuang melawan penyakit ini.
“Dalam acara Festival tersebut nantinya akan ada 2 rangkaian acara talk show yang akan membahas tentang penyakit kanker Payudara serta kanker Serviks,” kata dr.Novita Anggraeni saat menggelar konferensi perss di kantor IDI Cabang Pekanbaru, Selasa (31/01/2023) sore.
Selain itu, tambah dr.Novita Anggraeni, berbagai perlombaan juga akan digelar di festival tersebut.
“Berbagai perlombaan untuk anak penderita kanker juga akan kita gelar di acara festival tersebut diantaranya lomba fashion show dan lomba kecantikan yang akan diikuti oleh para penyintas kanker yang ada di kota Pekanbaru,” katanya.
Selain itu, tambahnya, keesokan harinya pada Minggu (05/02/2023) pagi, IDI Cabang Pekanbaru juga akan mengadakan IDI Run 2023, lomba lari 10 KM yang akan digelar di area car free days dan diikuti lebih kurang 50 orang peserta.
“Selain lomba lari 10 KM, kita juga mengadakan serangkaian acara seru lainnya di area car free days tersebut, salah satunya pemeriksaan kesehatan gratis serta beberapa perlombaan menarik lainnya,” katanya
Untuk tahun ini, tambah dr.Novita, Hari Kanker Sedunia diperingati dengan mengusung tema “ We Love We Care”. Tema tersebut diartikan sebagai sebuah komitmen serta kepedulian untuk selalu meningkatkan kesadaran dalam melawan penyakit kanker terutama penyakit kanker Payudara dan kanker serviks bagi wanita.
“Kampanye kesadaran mencegah kanker perlu digaungkan terus demi menjaga kesehatan masyarakat,” katanya.
Novita menjelaskan, kanker payudara menjadi penyakit terbanyak yang menyerang wanita, sekaligus paling tinggi tingkat kematiannya. Sedangkan kanker serviks menempati urutan ketiga untuk tingkat kematian, setelah kanker paru di urutan kedua.
“Artinya tingkat bahayanya begitu tinggi. Penyakit payudara secara global tidak kurang 2,3 juta kasus baru tiap tahun. Dari jumlah itu, 685 ribu orang meninggal dunia, kira-kira 22 persennya meninggal dunia. Prediksinya, 2040 meningkat 3 juta kasus tiap tahun, dengan tingkat kematian sepertiganya,” ungkapnya.
Dengan demikian, lanjutnya, harus ada langkah pencegahan, agar penyakit kanker payudara tidak meningkat. Begitupun dengan pencegahan kanker serviks yang secara global ada 1,4 juta kasus baru per tahun dengan tingkat kematian 50 persen.
Disampaikan, untuk mencegah penyakit kanker tersebut, pihaknya akan terus mengampanyekan terkait pola hidup sehat, serta penanganan kasus untuk meningkatkan persentase kesembuhan deteksi dini, dan pengobatan atau terapi yang tepat menjadi kunci.
“Kanker memiliki tingkat keparahan secara bertahap, mulai stadium satu sampai empat. Kalau ditemukan sejak dini maka tingkat sembuhnya lebih tinggi, namun ketika diketahui sudah stadium lanjut atau 3 dan 4 maka kemungkinan sembuhnya lebih rendah, dan di negara berkembang seringnya didetekti udah stadium 2 ke atas dan ini semua akan kita bahas bersama dokter-dokter ahli di acara talk show yang akan kita gelar di mall Ciputra Seraya Pekambaru, Sabtu (04/01/2023) siang mendatang,” tutupnya.