PEKANBARU (mediamelayu) – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengecek harga eceran tertinggi (HET) dan ketersediaan Minyakita di Pasar Cik Puan, Pekanbaru, Riau. Ia menegaskan, jika ada oknum yang melakukan penimbunan, pihaknya tidak akan segan untuk menindak tegas.
Penegasan itu disampaikan Jerry ketika mengecek langsung harga dan ketersediaan bahan pokok (bapok) di Pasar Cik Puan, Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru, Riau, Sabtu (11/2/2023).
“Ini menjadi temuan langsung yang terjadi di lapangan. Kita ingin memastikan sekali lagi distribusi lancar dan stok diperbanyak. Kalau ada indikasi penimbunan tidak boleh. Kita akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat penegak hukum,” tegas Jerry Sambuaga didampingi Kepala Dinas Perindagkop UKM Provinsi Riau, Taufik OH dan anggota DPRD Riau, Sewitri.
Dikatakan Jerry, Jika ada yang sengaja menimbun harus ditindak. Karena peruntukan distribusi Minyakita harus lancar dan stok aman.
“Harga sesuai HET Rp14 ribu. Ini yang kita pastikan supaya harga stabil, ketersediaan aman, dan stok melimpah,” Jerry menegaskan lagi.
Dikatakan dia, kedatangannya di Pasar Cik Puan untuk mengecek harga dan bapok di Kota Pekanbaru. Salah satu yang dikunjungi pertama adalah soal ketersediaan minyak curah dan Minyakita.
“Tadi ada beberapa pedagang yang melaporkan kepada kita, ada harga yang di atas HET dan ada juga sesuai dengan HET,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kata Jerry, pihaknya mendorong, jika ada harga belum sesuai dengan HET agar dipastikan. “Begitu harga sampai ke pedagang harus dipastikan sesuai dengan HET Rp14 ribu per liter atau Rp15.500 per kilogram,” Jerry menegaskan.
Di Pasar Cik Puan Wamendag Jerry sempat bertanya kepada ibu-ibu pedagang terkait HET. Dibeberkan Jerry, satu di antaranya adalah, ketika pedagang ambil dari agen atau distributor harganya sudah mahal.
“Oleh karena itu, kami akan koordinasi dengan teman-teman pemerintah daerah dan PD Pasar untuk memastikan agar harga (Minyakita) di agen jangan tinggi. Jadi supaya sampai ke pedagang sesuai dengan harga HET 14 ribu rupiah per liter,” ujarnya.
“Ketersediaan ini penting. Tadi saya tanyakan ke pedagang, Insya Allah aman. Artinya ketersediaan ada, stok aman, sehingga memudahkan para pedagang, konsumen, para pembeli untuk melakukan aktivitas jual beli,” tandas Jerry.
Sementara, Kepala Dinas Perindagkop UKM Provinsi Riau, Taufik OH menyampaikan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah melakukan 6 langkah antisipasi sesuai arahan Gubernur Riau Syamsuar.
“Antisipasi yang telah kami lakukan adalah melakukan pasar murah, memantau ketersediaan stok di distributor, melakukan kerja sama dengan daerah penghasil di perbatasan antarprovinsi, merealisasikan dana BTT (Belanja Tidak Terduga) untuk pengendalian inflasi, melakukan kelancaran transportasi dan mendukung kelancaran logistik, dan menggencarkan gerakan menanam,” ujar Taufik OH dilansir mdcr.*