14 Desember 2024

Pnt. Yohanes Wiyarno menyampaikan khotbah di Gereja Misi Injili Indonesia (GMII) Jemaat Nehemia Rejosari Pekanbaru, Minggu (25/6/2023).

PEKANBARU (mediamelayu) – Kita harus mau diubahkan. Seperti bangsa Israel yang diubahkan kehidupannya untuk mengenal Tuhan.

Demikian disampaikan Pnt. Yohanes Wiyarno, Gereja Misi Injili Indonesia (GMII) Jemaat Nehemia Rejosari Pekanbaru, dalam khotbah ibadah raya, Minggu 25 Juni 2023.

Adapun ayat bacaan Firman Tuhan terambil dari Keluaran 15:22-27; Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Teberau, lalu mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air.

Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara. Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: “Apakah yang akan kami minum?”

Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis.

Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka, firman-Nya: “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku, Tuhanlah yang menyembuhkan engkau.”

Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu.

Air memang sangat dibutuhkan tubuh. Sesuai dengan ayat bacaan Alkitab bahwa bangsa Israel bersama Musa benar-benar disertai Tuhan dalam menyeberangi laut Teberau dengan cara berjalan kaki (berlari) dan selama 3 hari berjalan di padang gurun yang panas, tidak ada air. Mereka baru dapat air di Mara, namun airnya pun pahit.

Akhirnya mereka bersungut-bersungut dengan kemarahan karena mereka sudah sangat haus.

Jumlah mereka yang menyeberangi laut tersebut sangat banyak, sesuai Keluaran 12:37; Kemudian berangkatlah orang Israel dari Raamses ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki, tidak termasuk anak-anak.

Air di Mara yang pahit tersebut berubah menjadi manis oleh ranting kecil pohon yang dilemparkan Musa ke sumber air tersebut. Bayangkan air yang pahit dengan kuasa Tuhan bisa diubahkan menjadi air yang manis.

Kita selalu bersungut-sungut dalam hidup, terasa pahit, baik dalam pergumulan ekonomi, masa depan anak-anak, sakit penyakit dan lain sebagainya. Tapi ingatlah Tuhan bisa mengubah itu semua menjadi manis, dengan syarat ada di-Keluaran 15:26; “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit mana pun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau.”

Diperlukan kesungguhan dalam hidup, dengarkanlah Firman Tuhan, maka akan tumbuh hal-hal yang bersifat rohani dalam membangun iman kita.

Sungguh-sungguh melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Kita juga harus sungguh-sungguh melakukan perintah dan ketetapan-Nya. Hal ini lah yang membuat kita lepas dari segala pergumulan hidup.

Bahwa Tuhan itu ajaib. Apapun pergumulan kita serahkan dan berserulah kepada Tuhan. Tuhan memberi solusi yang terbaik. Selamat hari Minggu dan Tuhan memberkati. (*)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *