
Pdt Nio Lainsamputy M.Th, Gereja Misi Injili Indonesia (GMII) Jemaat Nehemia Rejosari Pekanbaru, memberikan khotbah pada minggu raya, Minggu 9 Juli 2023.
Pekanbaru (mediamelayu) – Karakter menurut KBBI; akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Sedangkan pemimpin adalah orang yang memimpin. Sehingga bila diartikan pemimpin berkarakter adalah seseorang yang mampu memberikan arahan, mengendalikan dan memberdayakan suatu sistem yang akan dibuat demi mencapai tujuan yang diinginkan. Unsur-unsur karakter pemimpin antara lain meliputi sikap, kemauan, kebiasaan, kepercayaan dan emosi.
Demikian disampaikan Pdt Nio Lainsamputy M.Th, Gereja Misi Injili Indonesia (GMII) Jemaat Nehemia Rejosari Pekanbaru, dalam khotbah minggu raya, Minggu 9 Juli 2023.
Keluaran 18:13-27; Keesokan harinya duduklah Musa mengadili di antara bangsa itu; dan bangsa itu berdiri di depan Musa, dari pagi sampai petang. Ketika mertua Musa melihat segala yang dilakukannya kepada bangsa itu, berkatalah ia: “Apakah ini yang kaulakukan kepada bangsa itu? Mengapakah engkau seorang diri saja yang duduk, sedang seluruh bangsa itu berdiri di depanmu dari pagi sampai petang?”
Kata Musa kepada mertuanya itu: “Sebab bangsa ini datang kepadaku untuk menanyakan petunjuk Allah. Apabila ada perkara di antara mereka, maka mereka datang kepadaku dan aku mengadili antara yang seorang dan yang lain; lagipula aku memberitahukan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan Allah.”
Tetapi mertua Musa menjawabnya: “Tidak baik seperti yang kaulakukan itu. Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau, baik bangsa yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja. Jadi sekarang dengarkanlah perkataanku, aku akan memberi nasihat kepadamu dan Allah akan menyertai engkau.
Adapun engkau, wakililah bangsa itu di hadapan Allah dan kauhadapkanlah perkara-perkara mereka kepada Allah. Kemudian haruslah engkau mengajarkan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan, dan memberitahukan kepada mereka jalan yang harus dijalani, dan pekerjaan yang harus dilakukan.
Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang. Dan sewaktu-waktu mereka harus mengadili di antara bangsa; maka segala perkara yang besar haruslah dihadapkan mereka kepadamu, tetapi segala perkara yang kecil diadili mereka sendiri; dengan demikian mereka meringankan pekerjaanmu, dan mereka bersama-sama dengan engkau turut menanggungnya.
Jika engkau berbuat demikian dan Allah memerintahkan hal itu kepadamu, maka engkau akan sanggup menahannya, dan seluruh bangsa ini akan pulang dengan puas senang ke tempatnya. Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan dilakukannyalah segala yang dikatakannya. Dari seluruh orang Israel Musa memilih orang-orang cakap dan mengangkat mereka menjadi kepala atas bangsa itu, menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.
Mereka ini mengadili di antara bangsa itu sewaktu-waktu; perkara-perkara yang sukar dihadapkan mereka kepada Musa, tetapi perkara-perkara yang kecil diadili mereka sendiri. Kemudian Musa membiarkan mertuanya itu pergi dan ia pulang ke negerinya.
Ibu rumah tangga juga disebut pemimpin, kepala keluarga juga pemimpin, dan dalam kelompok-kelompok kecil juga ada pemimpin.
Pemimpin harus juga mau mendengar dan juga memiliki aturan. Menurut tokoh pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara dalam semboyan pendidikan yaitu Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani. Yang artinya seorang pemimpin di depan menjadi contoh, di tengah membangkitkan atau membangun semangat, dan di belakang memberikan dorongan dan semangat.
Pemimpin yang berkarakter dan menjadi teladan salah satunya adalah Musa. Pemimpin yang berkarakter, Pertama sopan dan ramah serta kasih kepada keluarganya. Relasi dengan semua keluarga itu penting sekali.
Kedua, mendengarkan nasihat keluarga. Bekerja jangan sendirian, perlu orang lain, perlu mendelegasikan tugas pekerjaan kepada orang lain. Tak semua bisa dilakukan seorang diri pemimpin, perlu memanajemen pekerjaan, mendelegasikan ke orang lain sama dengan memanajemen pekerjaan. Percayakan tanggung jawab kepada orang-orang yang berintegritas, jujur, dan takut akan Tuhan.
Jangan berpikir, segala sesuatu, ‘saya bisa’. Perlu mendelegasikan ke orang lain. Tuhan melihat hati dalam segala delegasi yang diberikan. Percayakan kepada orang-orang yang berintegritas dan bertanggung jawab. Sama-sama menanggulangi pekerjaan untuk Tuhan.
Ketiga, mengajarkan sehingga orang-orang tahu apa yang mau dikerjakan. Ajaran yang penting itu adalah Firman Tuhan. Pemimpin perlu mengajarkan Firman Tuhan (memuridkan). Ajaran Firman Tuhan itu penting.
Marilah belajar mengasihi semua keluarga, anak, orang tua dan mertua. Belajar bertanggung jawab dalam segala pekerjaan, baik untuk orang lain maupun untuk diri sendiri. Belajar untuk senang ajaran Firman Tuhan (Alkitab), suka kepada Alkitab. Jadilah pemimpin seperti Kristus yang rela berkorban untuk dunia. Biarlah Tuhan selalu dimuliakan, selamat hari Minggu dan Tuhan memberkati.**