14 Desember 2024

Gembala Sidang Gereja Misi Injili Indonesia (GMII) Jemaat Nehemia Rejosari Pekanbaru, Pdt Rudi L M.Th menyampaikan khotbah minggu raya, Minggu (23 Juli 2023).

Pekanbaru (mediamelayu) – Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) teladan adalah sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh (tentang perbuatan, kelakuan). Jadi, teladan dapat diartikan dengan memberi contoh yang baik dalam semua aspek kehidupan.

Gembala Sidang Gereja Misi Injili Indonesia (GMII) Jemaat Nehemia Rejosari Pekanbaru, Pdt Rudi L M.Th dalam khotbah minggu raya, Minggu (23 Juli 2023) mengangkat sebuah tema “Jemaat yang Menjadi Teladan.”

Ayat bacaan Firman Tuhan terambil dari 1 Tesalonika 1:1-10; Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu. Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami.

Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita. Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu. Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh.

Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu. Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya. Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu.

Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar, dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.

Jemaat Tesalonika lahir dari keributan pertentangan yang ada dalam jemaat (ada kelompok radikal, red). Banyak orang yang iri hati. Dari kegaduhan ini muncullah gereja di sana.

Namun demikian, jemaat Tesolonika menjadi teladan. Keteladanan dalam pekerjaan iman, usah kasih, dan ketekunan pengharapan kepada Tuhan. Iman jemaat Tesalonika semakin bertumbuh walaupun orang-orang di sana banyak yang menolak.

2 Tesalonika 3:2-3; dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman. Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.

Walau banyak tantangan, Tuhan tetap membela dan melepaskan mereka dan kita dari tantangan dan pergumulan hidup. Ibrani 11:1; Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Pekerjaan iman ini sangat penting dalam hidup. Yohanes 6:27; Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.

Yohanes 6:28-29; Lalu kata mereka kepada-Nya: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Jawab Yesus kepada mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”

Dari iman ini dibuktikan dalam hal kesejatian iman. Kalau ada tantangan jangan mundur sebab Tuhan ada di dalam tantangan itu.

Iman mereka dan iman kita diwujudkan atas ketaatan pada Paulus yang merupakan hamba Tuhan. Untuk itu, mari mengikuti kebenaran dalam hidup ini. Iman ditujukan dalam teladan hidup. Iman yang menjadi teladan.

Di sisi lain, usaha kasih ditujukan dalam pelayanan sebagai hamba Tuhan. Rela mendapat ancaman dan intimidasi dalam pelayanan kasih. Kasih ditujukan atas keberanian melepaskan dan meninggalkan penyembahan berhala dan menyerahkan diri pada pelayanan Tuhan.

Banyak bentuk penyembahan berhala di tengah-tengah kehidupan kita. Mari melepaskan segala bentuk berhala itu.

Ketekunan mengarahkan kemuliaan dan keselamatan yang penuh arti sebagai anak-anak Tuhan. Menantikan dengan tekun, menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Terkadang orang tidak peduli atau lupa dengan kehidupan kekal, selamat hari Minggu dan Tuhan memberkati. ***

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *