14 Desember 2024

Pdt Nio Lainsamputy M.Th, Gereja Misi Injili Indonesia (GMII) Jemaat Nehemia Rejosari Pekanbaru, memberikan khotbah pada minggu raya, Minggu 6 Agustus 2023.

PEKANBARU (mediamelayu) – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), duta adalah orang yang mewakili suatu negara di negara lain untuk mengurus kepentingan negara yang diwakilinya, membantu dan melindungi warga negaranya yang tinggal di negara itu, dan sebagainya. Sedangkan pembaharuan dalam KBBI diartikan sebagai proses, perbuatan, atau cara untuk membarui sesuatu.

Demikian disampaikan Pdt Nio Lainsamputy M.Th, Gereja Misi Injili Indonesia (GMII) Jemaat Nehemia Rejosari Pekanbaru, dalam khotbah minggu raya, Minggu 6 Agustus 2023.

Adapun ayat bacaan Firman Tuhan terambil dari Yesaya 6:1-13; Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!

Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itu pun penuhlah dengan asap. Lalu kataku: Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam.

Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: “Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.”

Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?”

Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!”

Kemudian firman-Nya: “Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini. Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan!

Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh.

Kemudian aku bertanya: “Sampai berapa lama, ya Tuhan?”

Lalu jawab-Nya: “Sampai kota-kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi.

TUHAN akan menyingkirkan manusia jauh-jauh, sehingga hampir seluruh negeri menjadi kosong. Dan jika di situ masih tinggal sepersepuluh dari mereka, mereka harus sekali lagi ditimpa kebinasaan, namun keadaannya akan seperti pohon beringin dan pohon jawi-jawi yang tunggulnya tinggal berdiri pada waktu ditebang. Dan dari tunggul itulah akan keluar tunas yang kudus!

Kalau dipanggil sebagai duta pembaharuan, ini berbicara tentang Tuhan Yesus yang datang ke dunia ini. Yesus datang ke dunia untuk mengubah dunia dengan kebenaran. Karena Yesus sebagai duta pembaruan untuk hati manusia.

Penyembahan-penyembahan berhala dan dosa-dosa manusia saat itu dan saat ini. Yesaya dipanggil sebagai duta pembaharuan.

Pertama, ada pernyataan diri Allah untuk memanggil Yesaya sebagai pemberita Injil, duta pembaharuan.

Kekuasaan Allah memanggil Yesaya dan kita umat percaya untuk melayani Tuhan. Punya pernyataan diri untuk melayani Tuhan dan bukan paksaan.

Kedua, adanya kesadaran kehidupan berdosa, bukan kesombongan. Yesaya sadar bahwa dia berdosa, dihadapan Yesus mengakui berdosa tetapi mau berubah dan sadar.

Yesaya mau mengosongkan diri dan masuk kehadirat Tuhan. Sebagai orang percaya, kita juga hendaknya mau masuk ke hadirat Tuhan, jangan sombong.

Tuhan memakai orang lemah untuk melayani Tuhan. Dia juga memakai orang berdosa untuk melayani Tuhan. Sebab tidak ada apa-apanya dihadapan Tuhan.

Ketiga, ada proses pengudusan. Orang yang melayani Tuhan banyak rintangan dan tantangan, sangat sakit. Inilah proses pengudusan Tuhan, supaya orang itu kuat dan berkat-berkat akan mengikutinya.

Keempat, adanya respons pada panggilan Tuhan. Yesaya berani mengambil tantangan untuk melayani Tuhan. Sebagai umat Tuhan, kita hendaknya juga berani mengambil keputusan untuk ikut dan melayani Tuhan. Memberikan respons atas panggilan Tuhan, datang beribadah dan sungguh-sungguh untuk ikut Tuhan, buka hati untuk Tuhan.

Tugas yang kita lakukan sebagai orang percaya adalah untuk mendengar dan memberitakan Injil seperti yang dilakukan Yesaya.

Terakhir, ada hukuman bagi bangsa yang tidak mau mendengar dan mengikut Tuhan. Sudah tidak mau mendengar Firman Tuhan, tidak mau bertobat dari dosa, akan dimusnahkan Tuhan.

Pentingnya menyadari diri, merespons dan ada proses, ada tugas dan dan hukuman bagi bangsa yang tidak mau bertobat. Orang percaya dipanggil untuk membawa orang-orang dan jiwa-jiwa. Matius 28:18-20; Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Selamat hari Minggu dan Tuhan memberkati.***

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *