14 Desember 2024

Bangkinang – Rembuk Stunting Kabupaten Kampar Tahun 2023 di Aula Bupati Kampar dilaksanakan Selasa (8/8/2023) lalu. Kegiatan tersebut dihadiri Pj. Bupati Kampar yang diwakili Asissten 1 Bapak Ahmad Yuzar, Pj Wakil Ketua TPPS Kabupaten Kampar sekaligus Ketua TP-PKK Kampar drg. Yusi Pratiningsih MM, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau yang diwakili oleh Supriyadi, SPd, M.Sc, , Ketua Baznas Kampar, Ketua MUI Kampar, Forkompimda, Forum CSR Kabupaten Kampar, Camat se Kabupaten Kampar, Kepala Puskesmas se Kabupaten Kampar, Kepala TPPS desa se Kabupaten Kampar dan semua yang terlibat dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kampar.

Kegiatan ini diawali dengan Laporan Panitia yang disampaikan oleh Bapak Edi Afrizal M.Si selaku ketua tim sekretariat percepatan penurunan stunting Kabupaten Kampar dan juga sekaligus Kepala OPDKB Kabupaten Kampar. Dalam laporannya beliau menyampaikan bahwa Kabupaten Kampar untuk angka prevalensi stunting berada pada angka 14,5 persen (SSGI, 2022). Angka ini berada di bawah angka rata-rata provinsi yaitu sebesar 17 persen, sehingga untuk mencapai angka 14 persen pada tahun 2024 sesuai dengan amanat pemerintah pusat yang disampaikan oleh Presiden Jokowi melalui Perpres Nomor 72 tahun 2021 mudah-mudahan bisa tercapai.

Rembuk Stunting Kabupaten Kampar Tahun 2023 di Aula Bupati Kampar

Upaya dan langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kampar antara lain melakukan berbagai macam intervensi langsung kepada keluarga beresiko stunting, maupun melakukan pendampingan, penambahan makanan, melakukan audit kasus stunting dan juga meningkatkan peran serta perusahaan melalui program Bapak Asuh Anak Stunting.

Selanjutnya Bapak Supriyadi yang mewakili Perwakilan BKKBN Provisi Riau dan TPPS Provinsi Riau menghimbau kepada semua yang hadir bahwa meskipun angka prevalensi stunting di Kampar sudah sebesar 14,5 persen namun pemerintah Kabupaten Kampar tidak boleh lengah, karena ada beberapa kabupaten/kota yang pada awalnya sudah rendah angka prevalensi stuntingnya namun kemudian naik lagi. Untuk itu, dalam percepatan penurunan stunting diperlukan gotong royong semua pihak atau yang lebih dikenal dengan istilah pentahelix.

Kemudian bapak Asisten I Bapak Ahmad Yuzar yang mewakili Bapak Pj. Bupati Kampar menyempaikan bahwa stunting ini bukan hanya persoalan pendek ataupun berat badan, namun juga berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu dalam rangka menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045 yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas maka tidak boleh ada anak yang lahir stunting. Karena jika ini angka stunting masih ada, maka Indonesia emas pada tahun 2045 tidak akan terwujud secara maksimal.

Adapun dalam exposenya Pj Wakil Ketua TPPS Kabupaten Kampar sekaligus Ketua TP-PKK Kampar drg. Yusi Pratiningsih MM menyampaikan bahwa persoalan stunting bukan hanya persoalan kesehatan semata, namun juga persoalan-persoalan lainnya seperti pola asuh, kemiskinan, sanitasi dan sebagainya. Untuk itu dalam upaya mengatasi stunting tidak bisa hanya diberi susu formula saja namun harus diketahui penyebabnya terlebih dahulu. Beliau juga mengimbau bahwa semua keluarga yang memiliki baduta, balita harus pergi ke posyandu, jika perlu jemput bola ke rumah-rumah.

Selain itu ibu hamil juga harus memperoleh pendampingan secara optimal, jika menginginkan Kampar bebas stunting. Selanjutnya beliau juga berharap partisipasi masyarakat, perusahaan, termasuk juga Baznas Kabupaten Kampar untuk bergotong royong dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kampar.

Pada kesempatan rembuk stunting tersebut juga dilakukan penandatangan komitmen bersama dalam percepatan penurunan stunting dan juga diberikan piagam penghargaan kepada Kapolres Kampar, Damdim 0313/Kampar, TP. PKK Kabupaten Kampar dan PT Sekar Bumi Alam Lestari atas kontribusi nyata dalam kegiatan pelayanan KB sejuta Akseptor untuk memperingati Hari Keluarga Nasinoal ke 30 oleh Kepala BKKBN Republik Indonesia.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *