Pekanbaru (mediamelayu) – Memberi persembahan adalah perintah Tuhan atau amanat Tuhan yang harus dilakukan umat Tuhan. Bukan perintah pendeta, bukan perintah majelis atau penetua, atau bukan perintah siapapun di dunia ini, namun langsung perintah dari Tuhan.
Gembala Sidang Gereja Misi Injili Indonesia (GMII) Jemaat Nehemia Rejosari Pekanbaru, Pdt Rudi L M.Th dalam khotbah minggu raya, Minggu, 10 September 2023 mengangkat sebuah tema “Memberi dengan Benar.”
Ayat bacaan Firman Tuhan terambil dari 2 Korintus 9:6-11; Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Seperti ada tertulis: “Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya.”
Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
Nubuatan tentang persembahan yang dilakukan Yesus untuk menggenapi yang dipersembahkan Allah. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Dasar orang memberi persembahan pertama, karena Allah terlebih dahulu mempersembahkan anak-Nya, Yesus Kristus. Allah menerima persembahan Yesus dengan menyerahkan diri sendiri untuk disalibkan menggantikan kita yang berdosa.
Kedua, memberi persembahan yang benar kepada Tuhan karena rasa syukur kepada Tuhan. Motivasi yang benar adalah rasa syukur karena Tuhan sudah menebus kita dari dosa. Sehingga kita perlu memberi persembahan dengan rasa syukur.
Rasa syukur yang diberikan Tuhan kepada kita, maka kita memberikan persembahan. Namun demikian rasa syukur itu juga yang membuat orang memberikan persembahan yang tidak benar. 2 Korintus 8:9; Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
Boleh menjadi kaya tapi jangan dengan cara yang tidak benar. Tuhan Yesus kaya tapi rela menjadi miskin supaya kita kaya.
Tuhan dapat berbuat sesuatu di luar pikiran manusia. Kita hendaknya sungguh-sungguh dan serius di dalam melakukan persembahan.
Tuhan tahu hati manusia. Memberi jangan tarik ukur. Sebab akan terjadi konflik antara dirinya dan Tuhan.
Berikanlah persembahan dengan rasa syukur untuk Tuhan. Dengan hati bersyukur di dalam memberikan persembahan.
Ketiga memberikan persembahan dengan hati yang benar. Yesaya 1:13; Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.
Tuhan ingin sikap hati yang benar di dalam memberikan persembahan. Selamat hari Minggu dan Tuhan memberkati. ***