Pekanbaru (mediamelayu) – Hikmat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya kebijakan; kearifan. Sebagai manusia berdosa, kita hendaknya memiliki hikmat. Hikmat yang benar bersumber daripada Tuhan.
Gembala Sidang Gereja Misi Injili Indonesia (GMII) Jemaat Nehemia Rejosari Pekanbaru, Pdt Rudi L M.Th dalam khotbah minggu raya, Minggu 8 Oktober 2023 mengangkat sebuah tema “Mengandalkan Hukmat Allah.”
Ayat bacaan Firman Tuhan terambil dari 1 Korintus 3:18-23 ; Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat.
Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: “Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya. Dan di tempat lain: “Tuhan mengetahui rancangan-rancangan orang berhikmat; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka.
Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu: baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun waktu yang akan datang. Semuanya kamu punya. Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.
Menilik dari ayat Alkitab tersebut, banyak dosa di jemaat Korintus. Mulai dari persoalan perpecahan dalam jemaat di Korintus, perselisihan, kesombongan, dosa berhala, mencari keadilan yang tidak benar, percabulan, dan masalah perkawinan.
Namun di sisi lain, banyak karunia bagi jemaat di Korintus; tentang kasih, bantuan jemaat untuk jemaat lainnya dan lain sebagainya.
Jangan ada orang yang menipu diri sendiri dengan dikatakan berhikmat. Terkadang orang yang berhikmat menipu diri sendiri, orang seperti ini dikatakan sebagai orang sombong.
Kesombongan agak sulit menebaknya, karena kalau salah menilainya, kita bisa salah dan menjadi menghakimi.
Orang yang pintar hendaknya semakin berhikmat. Artinya kalau kita berhikmat biarlah terlihat seperti orang bodoh.
Injil Kristus adalah sumber hikmat yang benar. Memercayai Injil adalah hikmat yang benar daripada memercayai hikmat-hikmat dari dunia ini.
Namun Allah terkadang memilih orang yang bodoh dari dunia untuk bisa memperlakukan orang yang merasa dirinya hebat.
Hikmat (baik kepintaran, kecerdasan dll) yang dimiliki manusia tidak lebih dari kebodohan di mata Tuhan.
Tuhan milih orang yang lemah untuk memalukan orang yang merasa dirinya kuat. Tuhan memberikan kekuatan untuk menjalani badai yang besar.
Orang yang cerdik terkadang membuat perangkap dirinya sendiri. Dengan kepintaran dan kecerdasan terkadang digunakan untuk melawan perintah-perintah Tuhan dan Firman Tuhan.
Semua sebenarnya karena Tuhan. Orang pintar membuat rancangan dan rencana, tetapi semuanya akan sia-sia. Mazmur 94:11; TUHAN mengetahui rancangan-rancangan manusia; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka.
Allah menyatakan hal rancangan yang melibatkan kemampuan sendiri sebagai kesia-siaan bukan mengandalkan Tuhan.
Pengetahuan dan kepintaran itu dari Tuhan. Amsal 2:6; Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.
Datanglah kepada Tuhan. Berdoalah sungguh-sungguh. Perlu sekali untuk mengarahkan anak-anak kita bahwa dari Tuhanlah datang kepintaran itu.
Janganlah bangga sesama manusia, hanya Tuhan yang layak dibanggakan karena semuanya milik Tuhan. Boleh berbangga tapi jangan berlebihan. Atau merasa hebat dari orang lain.
Allah percayakan dunia kepada manusia. Kemudian Allah masuk ke dalam dunia untuk memulihkan dunia ini. Dia rela memberikan dirinya dipaku di atas kayu salib untuk menebus dosa manusia. Inilah yang menyatakan bahwa kita ini adalah milik Kristus. Akhirnya kita layak untuk masuk dalam perjamuan Kudus. Selamat hari Minggu dan Tuhan memberkati. ***