
SMARTPEKANBARU.COM-Selama bukan Mei ini, Riau Eye Center (REC), khusus bulan mei, untuk 20 pasien pertama setiap harinya. gratiskan konsultasi dokter senilai 200 ribu rupiah.
Beroperasional kurang lebih dua minggu, Klinik Mata Riau Eye Center (REC) menggelarpemeriksaaan mata gratis untuk para jurnalis, yang beralamat Jl. Soekarno Hatta No. 400 B (diseberangIndogrosir), Senin (5/5/2025).
Dalam kesempatan tersebut, pasien dalam hal ini jurnalis, menerima pelayanan mulai pemeriksaan Visus dan ARK, Tonometer Non Contac, hingga konsultasi langsung dengandr Herman SpM dan dr Nur Chaironika SpM.
Rahmad Hidayat, Public Relation dan Marketing REC menjelaskan, klinik mata ini dibuat untuk menjawabkebutuhan masyarakat terhadap tempat pemeriksaan dan pengobatan mata yang berkualitas, dengan tenaga ahliberkompeten dan didukung peralatan berteknologi tinggiserta tempat yang nyaman dan pelayanan terbaik.
“Kompetensi ini bisa dilihat bahwa yang menjadi owner di REC ini merupakan Spesialis Mata berpengalaman, sehingga dokter kami memiliki kewenangan untukmemutuskan obat apa yang digunakan, kemudian teknologiapa yang paling bagus dan tepat, sehingga tindakan untukpasien juga lebih maksimal. Atas dasar itu, kami mendirikan Klinik Mata Riau Eye Center ini, untukmemberikan pelayanan terbaik kepada pasien, “ujarRahmad.
Ia menambahkan, untuk teknologi, pihaknya menggunakanteknologi Jerman dan Amerika. “Jadi Ketika teknologi yang muktahir bersanding dengan dokter yang baik dan benar, maka hasilnya akan maksimal, “tambahnya.

Untuk REC sendiri, dikatakan Rahmad, sangat fokusterhadap penanganan retina, glukoma dan katarak, walaupun sebetulnya pihaknya bisa menangani kasus kasusmata lainnya.
Rahmad menjelaskan fasilitas di REC yang menawarkanberbagai pelayanan mulai pemeriksaan, konsultasi, hinggaoperasi. Tempat ini juga dilengkapi dengan mushalla, restroom yang bersih serta ruang tunggu yang nyamandilengkapi dengan berbagai varian minuman seperti kopi, teh tarik, millo dll.
Ditanya soal kesadaran masyarakat untuk melakukanperawatan terhadap kesehatan mata, Rahmad menjelaskan, saat ini sudah tumbuh sangat baik meskipun jikadibandingkan dengan negara lain terutama negara maju, masih dibawah. Pertumbuhan ini, bisa jadi karena aktivitasyang kerap berhubungan dengan layar gadget atau monitor komputer.
Adapun keluhan yang paling sering disampaikan pasienadalah mata perih dan kering, yang dipicu karena frekuensiberkedip mata dibawah seharusnya, sehingga membuatmata lebih mudah lelah karena kekurangan cairan, karenapada saaat berkedip, sebenarnya mata sedang memberikanpelumas terhadap mata agar bekerja lebih nyaman.
REC juga menawarkan pengobatan untuk masalah katarakdengan teknologi paling muktahir yang disebut denganphacoemulsifikasi. Jadi cukup memakan waktu lima menit, operasi katarak bisa selesai, selanjutnya pasien bisamelakukan aktivitas biasa.
Sebagai klinik mata yang ditangani langsung oleh dokterHerman dan dokter Ika, pasien di REC ini bukan hanyaberasal dari Pekanbaru saja tapi juga dari daerah lain terutama di Provinsi Riau. Rahmad ini juga menjelaskanjika dokter Herman dan dokter Ika ini sering menjadirujukan dari dokter mata lain terutama untuk penanganankasus retina dan glukoma termasuk kasus paling fatal. Misalnya saja, saraf putus yang bisa membuat pandangangelap sama sekali. Terhadap hal seperti ini, pihaknya bisamenangani selama masih dalam golden periode. Tetapi jikasudah melewati masa terebut, maka penyembuhannyamenjadi fifty-fifty, begitu juga halnya dengan glukoma yang sering dikenal dengan istilah dipencuri penglihatan.
Terkait pilihan tempat yakni persis di seberang Indogrosir, menurut Rahmad, tempat ini lebih representative untukbeberapa hal, misalnya saja lahan parkir yang luas, selainitu memudahkan akses bagi pasien yang ingin berobatkarena berada di jalan besar sehingga memudahkan pasiendari luar kota dengan titik ikon pusat perkulakan terbesar di Riau yakni Indogrosir. Rahmad memastikan jika untukharga pihaknya sangat kompetitif.
Setelah melewati pemeriksaan mata menggunakanperalatan, masing masing jurnalis berkesempatan untukkonsultasi langsung dengan dr Herman SpM dan dr Nur Chaironika SpM.